Aku bukan penulis, jika seorang penulis adalah tuan dari sebuah buku cerita, atau buku motivasi terkenal. Aku tidak yakin aku bisa menulis roman yang akan dikenang sepanjang masa seperti Shakespeare dengan Romeo dan Julietnya, atau petualangan menyenangkan a la Mark Twain.
Aku menulis karena aku bisa memasuki duniaku sendiri. Mengajak diriku sendiri melarikan diri ke dalam dunia imajiku. Lalu aku bahagia karena aku menjadi majikan dalam kisah dalam kertasku. Aku menuliskan apa yang kumau dan apa yang kusuka.
Aku menuliskan apa yang ada di dalam kepalaku, supaya ia tak hilang dan aku tersesat. Aku menuliskan apa yang ada di kepalaku, karena aku bisa menghapusnya dan menuliskannya kembali. Sesuatu yang tidak pernah kenyataan berikan.
Menulis adalah sebuah jembatan antara aku dan kewarasanku.
Aku menulis untuk diriku sendiri. Ketika suara tak mampu mewakili apa yang ada dalam kepala. Dan karena kertas lebih betah mendengarkan daripada manusia.